Ketika saya terbiasa mendengar cacian dan
hinaan yang seharusnya tidak saya dengar dan pada akhirnya saya yang harus
merasakan cacian tersebut. “DIA” yang berkata kepada saya, bahwa saya bukan siapa – siapa dan saya tidak berhak untuk ikut campur.
Disaat itu juga, detik itu juga saya hanya tersenyum. Yah senyuman yang sangat
sangat membuat saya harus membuktikan kelak saya sukses nanti, saya akan
buktikan kepada “DIA” bahwa kata-kata “DIA” saya ini bukan siapa-siapa yang akan menjadi siapa – siapa J .
Bahkan ada yang berkata seperti ini kepada
saya “dia itu ga berhak buat jawab-jawabin ... (saya tidak akan sebut siapa
yang dimaksud). Bilangin jangan songong deh dia”. Lagi – lagi saya hanya
tanggapi dengan senyuman, ada sih rasa jengkel tapi saya rasa hanya buang-buang
energi saya. Jika saya marah, itu sama saja saya sama dengan “DIA” atau “MEREKA”.
Jangan katakan jika hanya ibu kalian yang
paling baik atau “THE BEST”. Jangan katakan jika hanya ibu kalian yang
paliiiiing mengerti kalian. Daan jangan katakan bahwa hanya kalian yang paling sayang
ibu kalian. Karena, pasti setiap ibu didunia ini sangat baik dan pengertian
kepada anak-anaknya. Dan pasti setiap anak di dunia ini sangat sayang kepada
ibunya. Jadi jangan katakan “ Hanya SAYA yang bahagia memiliki ibu, tapi KITA
semua pasti bahagia memiliki seorang ibu J.
“
Saya hanya belajar dari apa yang saya rasakan
dan alami. Belajar memahami antar individu. Belajar menghargai pendapat orang
lain. Belajar dari ujian-ujian yang saya rasakan selama ini. Dan belajar
memotivasi diri kita ke arah yang lebih baik. Sabar, ikhlas dan tawakal.
Insyaallah hidup kita akan INDAH PADA WAKTUNYA. Allah bersama saya, kamu, dia, kita
dan mereka yang berserah kepada-NYA J
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar