Minggu, 10 November 2013

DAMPAK KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK BAGI MASYARAKAT INDONESIA

Paragraf Induktif
        Seperti yang diketahui bahwa harga bahan bakar minyak (BBM) telah mengalami kenaikan sebesar 4% dari harga sebelumnya. Kenaikan BBM ini disambut buruk oleh masyarakat Indonesia karena masyarakat Indonesia sudah terbiasa dimanjakan dengan harga BBM yang murah padahal apabila mengikuti harga minyak dunia seharusnya sudah lama harga BBM naik. Dari kenaikan harga BBM bersubsidi itu ternyata mempunyai dampak negatif di berbagai sektor yaitu Pertama, kenaikan BBM sudah pasti akan di ikuti melambungnya harga bahan kebutuhan pokok, akibatnya daya beli masyarakat berkurang. Kedua, Kenaikan BBM akan berdampak pada naiknya tarif angkutan umum. Ketiga, berbagai saham dalam dua-tiga bulan kedepan akan mengalamai kemelorotan. Keempat, kenaikan BBM mengakibatkan Inflasi juga naik sekitar 2% hingga 2,2% (Jakarta, EnergiToday).  Dari lima dampak tersebut sudah jelas akibat yang dirasakan masyarakat Indonesia. Kali ini pemerintah harus memberikan subsidi ini tepat sararan dan pemerintah juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sehingga rakyat dapat hidup dengan tentram, aman dan makmur.

Referensi:

PENGARUH INFLASI DAN UPAH TERHADAP PENGANGGURAN DI INDONESIA


Paragraf Deduktif

       

Inflasi sangat berkaitan erat dengan  pengangguran. Semakin tingginya inflasi yang terjadi dapat berakibat pada pertumbuhan ekonomi yang menurun, sehingga akan terjadi peningkatan jumlah pengangguran. Semua negara di dunia selalu meghadapi permasalahan inflasi. Inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara. inflasi yang terjadi berkisar antara 2 - 4% per tahun, itu menunjukan negara yang perekonomiannya baik. Dengan persentase sebesar itu, dapat dikatakan inflasi yang rendah. Sedangkan untuk inflasi yang tinggi berkisar lebih dari 30%. Inflasi yang sangat tinggi tersebut disebut hiperinflasi. Jika suatu negara mengalami hiperinflasi maka dapat dipastikan jumlah pengangguran di negara tersebut akan bertambah secara drastis. Karena dengan kenaikan harga-harga di semua sektor, maka perusahaan-perusahaan akan mengambil kebijakan mengurangi biaya untuk memproduksi barang atau jasa dengan cara mengurangi pegawai atau tenaga kerja.
Upah adalah pendapatan yang diterima tenaga kerja dalam bentuk uang, yang mencakup bukan hanya upah atau gaji, tetapi juga uang lembur dan tunjangan-tunjangan yang diterima secara rutin. Contohnya seperti (tunjangan transport, uang makan dan tunjangan lainnya sejauh diterima dalam bentuk uang), tetapi tidak termasuk Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan bersifat tahunan, kwartalan, tunjangan-tunjangan lain yang bersifat tidak rutin dan tunjangan dalam bentuk natural (BPS, 2008). Upah dalam arti sempit khusus dipakai untuk tenaga kerja yang bekerja pada orang lain dalam hubungan kerja (sebagai karyawan atau buruh). Di Indonesia banyak orang berusaha sendiri dan tidak memperhitungkan ”upah” untuk dirinya sendiri. Tingkat upah dapat juga disebut taraf balas jasa rata-rata yang berlaku umum dalam masyarakat untuk segala macam pekerjaan. Tingkat upah ini dapat diperhitungkan per jam, hari, minggu, bulan atau tahun.

 Referensi:
Gilarso.2004.Pengantar Ekonomi Makro.Penerbit Kanusius.Yogyakarta.



50 ISTILAH DALAM AKUNTANSI

1. Adjustment adalah Penyesuaian pembukuan transaksi yang belum dicatat dan pengoreksian terhadap kesalahan pencatatan sebelum akhirnya dipergunakan untuk menyusun laporan keuangan.
2. Agio Saham: kekayaan bersih perusahaan yang berasal dari penilaian atau penjualan saham di atas harga pasar.
3. Akrual: Suatu metode akuntansi dimana penerimaan dan pengeluaran diakui ketika terjadi bukan ketika kas diterima.
4. Aktiva: Sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha dikemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit..
5. Aktiva Lancar: Aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat segera berubah menjadi uang tunai. Termasuk dalam kelompok ini adalah Piutang Dagang, Deposito, Piutang Wesel dan Persediaan
6. Aktiva Tetap: Aktiva atau harta perusahaan yang tidak bergerak. Masuk dalam kelompok   ini Tanah, Bangunan, Mesin dan Peralatan serta Kendaraan
7. Akuntansi: Merupakan suatu kegiatan atau jasa yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat keuangan mengenai kesatuan-kesatuan ekonomi tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi.
8. Akuntansi Biaya: Bidang khusus akuntansi yang berkaitan terutama dengan akumulasi dan analisis biaya untuk penentuan harga pokok produk yang dihasilkan, serta untuk membantu manajemen dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
9. Akuntansi Keuangan: Bidang khusus akuntansi yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan dan terutama ditujukan kepada berbagai pemakai eksternal atau pihak luar perusahaan, serta informasinya mencakup perusahaan secara keseluruhan.
10. Akuntansi Konvesional: Konsep akuntansi yang menganut prinsip bahwa uang dipergunakan sebagai alat pengukur (denominator) yang nilai daya belinya tidak berubah sepanjang waktu.
11. Akuntansi Manajemen : Bidang khusus akuntansi yang terutama berkaitan dengan pelaporan keuangan untuk penggunaan pemakai internal atau pihak dalam perusahaan, dalam hal ini adalah manajemen dari semua jenjang dalam organisasi perusahaan.
12. Aktivitas investasi : Perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
13. Aktivitas operasi : Penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
14. Arus kas : Arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.
15. Asset Accounts : Perkiraan aktiva dalam neraca keuangan yang menampung pos-pos harta/ aktiva milik perusahaan.
16. Audit: Pemeriksaan laporan tahunan oleh pihak independen (auditor)
17. Bank: Badan usaha yg menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kemabali kepada masyarakat.
18. Banker's Acceptance: Wesel yang diaksep dan diendors oleh bank serta diperjual-belikan di pasar sekunder sesuai dengan tingkat suku bunga usang sekunder.
19. Biaya: Pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang dan jasa yang mempunyai manfaat untuk masa yang akan datang, yaitu melebihi satu periode akuntansi.
20. Biaya produksi: Biaya yang terjadi sehubungan dengan kegiatan manufaktur atau memproduksi suatu barang terdiri atas bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
21. Biaya konversi: Biaya-biaya yang terjadi dalam membantu mengolah bahan langsung menjadi produk yang selesai atau barang jadi, yaitu merupakan penggabungan atau penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
22. Biaya Langsung: Seluruh biaya perolehan dari bahan baku (raw material) yang secara integral telah membentuk barang jadi (finished goods), seperti kayu dalam membuat meja dan kursi.
23. Biaya Tenaga Kerja Langsung: Jumlah biaya upah dari tenaga kerja yang secara langsung ikut dalam proses produksi, seperti upah operator mesin pabrik.
24. Biaya Overhead Pabrik: Semua biaya untuk memproduksi suatu produk selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung, yaitu bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya tidak langsung lainnya.
25. Biaya Tetap: Biaya-biaya yang dalam total tidak berubah dengan adanya perubahan tingkat kegiatan atau volume. 
26. Biaya variabel: Biaya-biaya yang dalam total berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan atau volume.
27. Call Money: Kegiatan transaksi di pasar uang (money market) inter bak untuk memleihara likuiditas minimun sehari-hari di bank sentralnya.
28. Debit: Istilah akuntansi untuk menjelaskan pertambahan dalam aktiva atau pengurangan dalam pasiva.
29. Debitor: Semua pihak yang berhutang pada organisasi
30. Deposito Berjangka: Dana yg disimpan dibank dan hanya dapat ditarik kembali setelah suatu jangka waktu tertentu
31. Distribusi: Semua kegiatan yg ditunjukan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
32. Efisiensi: Penggunaan sumber daya ekonomi yg menghasilkan tingkat kepuasan maksimum yg muingkin pada input tertentu.
33. Elastisitas: Menggambarkan reaksi suatu variabel terhadap perubahan variabel.
34. Goodwill: Suatu aset yang mencerminkan manfaat ekonomi masa depan yang timbul dari aset lainnya yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifi kasi secara individual dan diakui secara terpisah
35. Income: Arus upah, bunga, deviden, dan penerimaan lainnya yg menjadi hak seseorang atau suatu bangsa. 
36. Inflasi: Persentase kenaikan tahunan dalam tingkat harga umum yg diukur berdasarkan indeks harga konsumen atau indeks harga lainnya.
37. Kebijakan akuntansi: Prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
38. Kredit: Istilah akuntansi untuk menjelaskan pertambahan dalam pasiva atau pengurangan dalam aktiva
39. Laba rugi: Total pendapatan dikurangi beban, tidak termasuk komponen-komponen pendapatan komprehensif lain.
40. Laporan Pendapatan dan Pengeluaran: Meringkas transaksi pendapatan dan pengeluaran dalam satu periode, melakukan penyesuaian untuk transaksi yang belum selesai atau transaksi yang terjadi di periode akuntansi yang berbeda.
41. Laporan Penerimaandan Pembayaran: Ringkasan dari buku kas untuk periode tertentu yang memiliki saldo awal dan akhir.
42. Likuiditas: Tingkatan kas dan aset yang dapat dicairkan segera dibandingkan dengan kebutuhan uang yang ada, contohnya untuk membayar tagihan.
43. Liquidity: Berhubungan dengan posisi kas dari perusahaan dan kemampuannya memenuhi kewajibanya yang sudah di penuhi
44. Metode Just in Time: merupakan suatu bentuk pengendahan bahan dan produk dengan cara tidak memiliki persediaan.
45. Rasio Likuiditas: Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknyayang jatuh tempo/ tepat pada waktunya.
46. Rasio Aktivitas: Menunjukkan sejauh mana efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumberdayanyaPembagian analisis rasio
47. Rasio Financial Leverage: Mengukur seberapa beasr perusahaan dibiayai dengan utang dan menunjukkan kapasitasperusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang
48. Rasio Profitabilitas: Mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam hubungannyadengan penjualan, aktiva maupun laba bagi modal sendiri
49. Sistem periodik (periodic inventory system): Suatu sistem pencatatan persediaan di mana dalam menetapkan persediaan harus dilakukan penghitungan fisik atas barang yang ada di gudang. Dengan demikian dapat dihitung nilai persediaan akhir dan biaya bahan yang digunakan untuk produksi.
50. Sistem perpetual (perpetual inventory system): Suatu sistem pencatatan persediaan yang mencatat penambahan dan pengurangan persediaan secara terus-menerus. Dengan demikian biaya bahan yang digunakan untuk produksi dan nilai persediaan akhir dari bahan dapat ditetapkan dan diketahui setiap saat.


Referensi :
Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Edisi 5. YKPN. Yogyakarta.


Rabu, 06 Februari 2013

Jadikan ini motivasimu :)


Ketika saya terbiasa mendengar cacian dan hinaan yang seharusnya tidak saya dengar dan pada akhirnya saya yang harus merasakan cacian tersebut. “DIA” yang berkata kepada saya, bahwa saya bukan siapa – siapa dan saya tidak berhak untuk ikut campur. Disaat itu juga, detik itu juga saya hanya tersenyum. Yah senyuman yang sangat sangat membuat saya harus membuktikan kelak saya sukses nanti, saya akan buktikan kepada “DIA” bahwa kata-kata “DIA” saya ini bukan siapa-siapa yang akan menjadi siapa – siapa J .
Bahkan ada yang berkata seperti ini kepada saya “dia itu ga berhak buat jawab-jawabin ... (saya tidak akan sebut siapa yang dimaksud). Bilangin jangan songong deh dia”. Lagi – lagi saya hanya tanggapi dengan senyuman, ada sih rasa jengkel tapi saya rasa hanya buang-buang energi saya. Jika saya marah, itu sama saja saya sama dengan “DIA” atau “MEREKA”.
Jangan katakan jika hanya ibu kalian yang paling baik atau “THE BEST”. Jangan katakan jika hanya ibu kalian yang paliiiiing mengerti kalian. Daan jangan katakan bahwa hanya kalian yang paling sayang ibu kalian. Karena, pasti setiap ibu didunia ini sangat baik dan pengertian kepada anak-anaknya. Dan pasti setiap anak di dunia ini sangat sayang kepada ibunya. Jadi jangan katakan “ Hanya SAYA yang bahagia memiliki ibu, tapi KITA semua pasti bahagia memiliki seorang ibu J. “
Saya hanya belajar dari apa yang saya rasakan dan alami. Belajar memahami antar individu. Belajar menghargai pendapat orang lain. Belajar dari ujian-ujian yang saya rasakan selama ini. Dan belajar memotivasi diri kita ke arah yang lebih baik. Sabar, ikhlas dan tawakal. Insyaallah hidup kita akan INDAH PADA WAKTUNYA. Allah bersama saya, kamu, dia, kita dan mereka yang berserah kepada-NYA J .